Demikian sebagaimana disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah Laut, Bapak Drs. H. Dahnial Kifli, M.AP  dalam sambutannya pada acara Ekspose Kajian Kawasan Berpotensi Bencana dan Mitigasinya di Kabupaten Tanah Laut pada Hari Rabu (24/11)  di Aula Pencerahan Bappeda Kabupaten Tanah Laut. Turut berhadir pula pada acara tersebut Kepala Bappeda Bapak Andris Evony, S.STP, M.Si, Kabid Penelitian dan Pengembangan Bappeda Bapak Yudi Sri Wantoro, SP, Seluruh Camat Se-Kabupaten Tanah Laut, perwakilan dari BPBD, Dinas PUPR, Satpol PP & Damkar, Dinas Sosial serta dari KPH Tanah Laut. Selain itu acara ini juga dihadiri secara online oleh BPBD Provinsi Kalimantan Selatan dan dari UNDP.

Lebih lanjut dalam sambutannya, Sekretaris Daerah juga menyampaikan betapa pentingnya dokumen ini sebagai dasar perencanaan dan evaluasi kegiatan terkait hal kebencanan di Kabupaten Tanah Laut. Beliau berharap semoga dengan tersusunya Kajian ini maka Kabupaten Tanah Laut semakin siap terkait dalam hal kebencanaan terutama dalam upaya pencegahan dalam terjadinya bencana.

Baca Lainnya :

• Pemenuhan Target RPJMD Dengan Mempertajam Perencanaan Tahun Anggaran 20230
• Evaluasi Penanganan Kumuh Oleh Pemkab Tanah Laut Bersama Program Kotaku Di Tahun 20210
• Restrukturisasi Pokja PPAS Menjadi Pokja PKP Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Laut0
• Harmonisasi Eksekutif Dengan Legislatif Menjadi Kunci Keselarasan Penyusunan Anggaran0
• Pemkab Tanah Laut Segera Menyusun Rancangan Awal RKPD Tahun 20230

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pemaparan tentang Kajian Kawasan Berpotensi Bencana dan Mitigasinya di Kabupaten Tanah Laut dan dilanjutkan dengan diskusi. dalam diskusi pada umumnya peserta yang hadir sangat mengapresiasi adanya dokumen kajian ini. Kepala Bappeda Bapak Andris Evony, S.STP, M.Si turut menyampaikan harapan semoga dengan adanya dokumen kajian ini kolaborasi dengan berbagai pihak dapat terlaksana terutama dalam penjaringan pendanaan baik melalui APBD Provinsi, Dana Pusat dan bahkan CSR guna dapat melaksanakan kegiatan pencegahan bencana lebih maksimal sebagaimana yang telah direncanakan pada dokumen kajian ini. (RED)